citaku, semangatku

Salam sahabat.....memulai dengan Bismillah diiringi dengan sebuah senyuman ^_^

cita dan semangat mengiringi langkah ini, mengurainya menjadi pijakan untuk tetap menebar kebaikan. Menapaki jejak-jejak menuju perbaikan diri dan tetap kokoh di atasnya, InsyaAllah...


Senin, 14 Januari 2013

Sepotong cinta dari kalian


Pager, 29 september 2012

Hari ini aku terharu sekali. Perasaanku berkecamuk, ada sedih, bahagia, senang, dan lainnya. Hari ini, hari terakhir aku bekerja di polindes pager setelah sebelumnya kurang lebih 4 bulan aku berada di sini. Aku dipindah tugaskan untuk kembali ke puskesmas Rakumpit yang juga sangat membutuhkan kehadiranku.  Hari ini sabtu, biasanya hari sabtu aku meliburkan diri namun hari ini aku memutuskan utk tetap berangkat ke pager sekalian untuk membereskan semua barang-barangku, menyelasaikan semua tanggung jawab dan tugasku, berpamitan dengan masyarakat pager sekaligus perpisahan dengan anak-anak yang belajar ngaji bersamaku. Empat bulan berada di sini memberiku pengalaman yang sangat berarti, banyak hal yang ku temui dan ku alami, berbagai peristiwa dengan beragam cerita menemani  hari-hariku setiap hari. Di sini aku belajar mandiri, menyelasaikan semua tugas dan tanggung jawab sendiri. Di sini aku merangkap banyak tugas, tidak hanya sebagai bidan tapi juga sebagai perawat, dokter, dan lainnya karena akulah satu-satunya tenaga kesehatan dikelurahan ini yang harus mampu menyelasaikan permasalahn kesehatan di tempat ini. Tidak hanya itu, aku pun setiap sore meluangkan waktu untuk mengajar anak-anak ngaji di masjid yang tidak jauh dari tempat aku bekerja.
Banyak hal yang baru kusadari, betapa warga masyarakat disini sangat menyayangi aku dan menganggap kehadiranku ditengah-tengah mereka sangat berguna. Saat tadi aku berpamitan dengan mereka, ternyata mereka merassa kehilangan diriku bahkan ada yang menangi saat aku pamit.  Aku benar-benar merasa terenyuh, bahagia sekali bukan, ternyata hadirmu ditengah mereka memberi arti bagi mereka. Lain lagi cerita dengan anak-anak, saat tadi aku mengumpulkan mereka buat acara perpisahan. Ya Allah…betapa mereka sangat menyayangi aku dan tak ingin aku pindah dari tempat ini, mereka berulang kali memaksaku untuk jangan pindah malah ada sebagian yang sangat bersedih dan menangis. Kata mereka:
“kami sayang ibu, klo ibu pindah siapa nanti yang mengajari kami?”
“aku sedih kalo ibu pindah, jangan pindah ya bu??
“bu…ibu tetap disini, kami bagaimana?
“ibuu…aku nangis nih klo ibu pindah…
Aku benar-benar tak bisa berkata apa-apa lagi, aku tak menyangka hadirku di sini selama empat bulan, bersama mereka, mengajari mereka ternyata sangat berkesan dihati mereka. Beberapa waktu yang lalu seorang anak menatapku, lama…kemudian ia berucap pelan…”ibu…boleh aku mencium dan memeluk ibu, katanya” Mendengar ia mengatakan itu, aku benar terpana dan langsung memeluk ia erat, dan ku lihat betapa ia sangat senang. Kemaren saat anak-anak berkumpul semua dan aku mengecek kembali hafalan mereka tentang doa-doa pendek. Tiba-tiba seorang anak berkata, semoga ibu wiwi cepat menikah, sontak saja aku sangat kaget mendengarnya dan aku berkata aamiin ya Allah, lantas anak-anak yang lain seraya berdoa, semoga bu wiwi rumah tangganya rukun tenteram selamanya, dapat suami yang ganteng, aku sama sekali tidak sanggup menahan tawa saat mereka berucap seperti itu. Lalu aku pun nyelutuk kepada mereka, ibu ingin dapat suami yang sholeh, doakan ya...iya bu kata mereka, aku pun tersenyum anak-anak, ada-ada saja tingkahnya. Kemudian saat aku pulang, ada seorang anak menghampiriku dan berkata, ibu..aku punya dua pisang goreng, satu buat ibu satu buat aku, dimakan ya bu…ucapnya sambil memberikan pisang gorengnya buat aku, masyaAllah…ucapku, terima kasih sayang. Di lain waktu gadis mungil menghampiriku, katanya.., ibu puasa nggak hari ini? ngga sayang kataku, kenapa?. Lantas ia mengeluarkan permen dari sakunya, bu, ini aku ada permen, ini buat ibu, tapi maaf ya bu cuma ada satu saja, ucapnya padaku. Ya Allah …mereka sangat peduli terhadap ku, betapa beruntungnya aku mengenal mereka, betapa membahagiakannya memiliki mereka. Hari ini, selepas selesai perpisahan dengan anak-anak, dua orang anak, sikembar pengantin menghampiriku, bu..aku ikut pulang sama ibu yaa, okee..kataku, dengan senang hati. Selama perjalanan tak berhenti mereka bercerita ini itu, bahkan sampai menghapal surah pendek dan doa kedua orang tua. Aku dengan riang hati mendengar celoteh mereka. Ketika sudah sampai didepan rumahnya, mereka lantas turun dan bersalaman dengan aku, terimakasih ya bu, ibu hati-hati dijalan ya ucapnya seraya berlari, iya kataku. Namun…ia berbalik lagi, berdiam dan berucap satu kalimat yang membuat aku tercengang. “Semoga ibu dapat suami yang sholeh, ucapnya sungguh2. Deg…aamiin ya Allah ucapku dengan tersenyum, sungguh aku benar-benar terharu, ingin menangis rasanya, sepulang dari tempat tinggal anak itu, di perjalanan pulang menuju palangka, mataku berkaca-kaca, aku bahagia sekali mengenal mereka, dan jujur jauh di dalam hati, aku pun merasa kehilangan mereka juga. Aku menangis antara terharu bahagia melihat sikap mereka, ketulusan mereka, kepedulian mereka, semangat mereka yang luar biasa dalam mengaji, namun juga sedih tak bisa lagi mengajar mereka, tak bisa lagi berceloteh bergembira bersama mereka. Aku akan sangat merindukan mereka nantinya. Anak-anak…ibu sangat menyayangi kalian juga :-D

Terimakasih kepada semua masyarakat pager atas kerja samanya selama ini, kalian membuat saya merasa nyaman berada dan bekerja di sini. Terima kasih juga atas kepedulian kalian terhadap saya. Kalian sangat baik terhadap saya dan sangat ingin saya tetap berada di tengah-tengah kalian. Semoga Allah membalas kebaikan kalian semua aamiin…….


Rindu Menulis ^^


Kali ini mencoba kembali untuk memulai menulis, dulu menulis menjadi suatu kegemaranku. Masih ku ingat awal mulai menulis saat masih kelas 2 MTsN (SMP, red), masa-masa remaja, masa-masa yang gemar mengisi kata melalu diary, hehe... waktu itu, hal apapun bisa saja tertulis, meski terkadang konyol, lucu, aneh dan peristiwa-peristiwa yang tidak terlalu penting, tetap saja menarik untuk dituliskan :-)
Tanpa terasa hampir 4 tahun aku tidak pernah lagi bercerita tentang diriku, tentang suka dukaku, aku terlalu sibuk dengan aktifitas kuliah dan bekerja yang sungguh menguras waktu dan energiku. Tiba-tiba perasaan rindu menulis itu mengusik jiwaku, terlalu lama…aku menghentikan jari-jari ini untuk merangkai kata. Kini, aku merasa jeda waktu yang terlalu lama tersebut membuatku merasa sangat kesulitan dalam menyampaikan segala asaku melalui tulisan, aku merasa fikiran ini menjadi tumpul untuk diajak berfikir. Aku seperti orang yang baru belajar untuk menulis kembali, kosong…..itulah yang kurasakan, ada kehampaan yang menggelayuti perasaan ini, merasa menjadi orang yang tidak tepat, berada disaat yang tidak tepat. Gelap.
Entahlah....aku bingung …aku merasa takut untuk menulis, aneh bukan???  Padahal hatiku bergolak ingin mengungkapkannya, namun tiba-tiba saja fikiran ini tercekat dan tanganku begitu berat untuk menyusunnya menjadi serpihan huruf yang dapat mewakili kegalauan yang berkecamuk di dalam jiwa. Malam ini….keinginan menulis itu sangat kuat dan aku mencoba memberanikan jari-jari ini mengalir sesuai titah tuannya menuliskan apa saja yang terlintas dalam memory otakku, terlebih saat ku baca sebuah hadits dari Sang Nabi ,
Dari Abu Hurairah r.a, Rasulullah bersabda : “Tiga orang yang selalu diberi pertolongan Allah adalah seorang mujahid yang selalu memperjuangkan agama Allah, seorang penulis yang selalu memberi penawar & seorang yang menikah untuk menjaga kehormatannya” (HR Thabrani)
            Mataku berbinar….terang….aku tersenyum dan berujar ya Allah….aku rindu menulis, aku ingin kembali menulis. Bercerita tentang apa saja dan aku menasihati diri ini belajarlah untuk menulis sesuatu yang membuat namamu tetap hidup meski jasadmu telah tiada. Selamat Datang Kembali ^_^
Palangka Raya
Malam hari yang syahdu, Ramadhan 1432 H
Wiwi Fajriati Lp’ers